Oleh: Ulfah Meita
Waktu akan terus berputar. Hari
akan terus berganti. Masa lalu adalah pengalaman. Sekarang adalah usaha dan
hari esok adalah masa depan kita.
Siswi Kelas IX E MTs Negeri Majenang
Jika saat ini kita tidak mampu
menghargai waktu, maka hari esok pun waktu tidak akan menghargai kita.
Berusahalan dari sekarang untuk belajar menguasai waktu. Sebelum masa depan
kita dikuasi oleh waktu.
Bukan hanya dengan sesame manusia,
kita belajar untuk saling menghargai. Akan tetapi dengan tumbuhan, binatang,
udara serta waktu punperlu kita hargai seperti mereka telah menghargai kita.
Tumbuhan menghargai kita dengan member
pangan yang kita butuhkan. Mereka pun menyaring udara segar berupa oksigen.
Binatang menghargai kita dengan member daging atau susu yang kiya butuhkan
setiap saat. Udara pun menghargai kita dengan member udara berupa oksigen
sehingga kita masih bias menghembuskan nafas di muka bumi ini. Waktu pun
menghargai kita dengan member kesempatan untuk kita berubah menjadi lebih baik.
Tapi, sudahkah kita menghargai tumbuhan
dengan member pupuk dan merawatnya? Sudahkan kita menghartgai binatang dengan member
makan dan kasih sayang yang mereka butuhkan? Dan yang lebih penting adalah
sudahkah kita menghargai waktu?
Maka, hargailah waktu dan
kuasailah waktu dengan sebaik-baiknya. Sebelum waktulah yang akan menguasai
kita.
Cobalah kita merenung! Berapa banyak waktu yang kita sia-siakan dan apakah itu bermanfaat bagi kita?
Sebagai seorang pelajar, kita memiliki tugas dan kewajiban untuk belajar. Tetapi, mengapa justru selama ini waktu untuk belajar kita gunakan hanya untuk bermain.
Mungkin saat ini kita masih bias mempermainkan
waktu. Tetapi suatu saat waktulah yang akan mempermainkan kita dan merugikan
kita. Perlu disadari bahwa waktu itu sangatlah penting bagi kita. Teruatam bagi
mereka yang ingin sukses dan ingin maju.
Kita adalah seorang pelajar
tetapi sudahkah sikap kita mencerminkan sebagai seorang pelajar? Ketika selama
ini disadari atau pun tidak, kita telah dikuasai dan dipermainkan waktu. Akankah
kita akan terus menjadi orang yangmerugi?Tidak ada kata terlambat kalau kita
mau berusaha mulai dari sekarang.
Besi akan berkarat jika tidak
digunakan. Air yang menggenang akan kehilangan kemurniannya dan dalam cuaca
dingin akan membeku. Seperti utulah gambaran otak kita jika tidak digunakan.
Maka jadilah seperti pensil. Dia
mampu menuliskan sesuatu menjadi bermakna. Bila ada yang salah segeralah hapus
dengan penghapus yang tersedia di ujung pensil.
Mari kita perhatikan ayat berikut:
(1) Demi masa.
(2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
(3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.