Di suatu pagi yang cerah. Tutu tupai, Beng beruang, Gaha gagak, Mus
musang dan teman baru mereka Pudo kledai sedang asyik menikmati
sinar matahari.
Sementara itu, si Mong sedang membereskan tempat
tidurnya. Kemudian, ia bermain di depan rumah. Si Mong sedang
bermain-main
dengan si Gaha gagak.
Dari kejauhan terlihat teman-temanya sedang
jalan-jalan pagi. Di sebatang pohon yang besar, si Mangki sedang makan
pisang dan membuang kulit pisang sembarangan.
”Mangki, jangan buang
sampah
sembarangan, dong!” Kata si Beng beruang.
“Biarin saja !” jawab si Mangki.
Si Mangki tidak mau di beritahu, malah ia berlari sambil melempar kulit
pisang. Teman-temannya pun mengejar si Mangki yang berlari ke Rumah si
Mong.
Si Mangki naik pohon dekat rumah Epan si gajah. Dia sedang menjemur
pakaian dan melihat si Mangki di atas pohon.
”Hai… Mangki !” sapa si
Epan.
"Hai juga Epan (nyam-nyam)”jawab si Mangki. Lalu ia melempar kulit
pisang sembarangan.
”Hai jangan buang sampah sembarangan!” kata si Epan. Tetapi seperti
biasa si Mangki tidak memperhatikan nasehat si Epanu ntuk memungut kulit
pisang, malah ia lari menuju tepi sungai.
Selanjutnya si
Mangki melempar kulit pisang ke sungai dan tiba-tiba si Koko Buaya
berkata,:
" Grrrrrr……..Mangki ...jangan buang sampah sembarangan !”
Si Koko marah pada si Mangki.Si Mangki melompat ke atas pohon dan
mencibiri si Koko.
”Weeeee……..!” teman-temannya mengejar si Mangki,
tetapi
ia terus berlari menuju jalan yg di penuhi kulit pisang yg berserakan.
Si Mangki terus berlari,tiba-tiba….tuing gedubrag!
Si Mangki pun jatuh terpleset.
Si Mong dan si Epan membantu si Mangki bediri. "Terima kasih….., ya!"
Aku
janji tidak akan buang sampah sembarangan lagi kata si Mangki.
Semua teman-temannya pun memaafkan si Mangki dan merekapun bermain
dengan ceria.