Bulletin IQRO

Bulletin IQRO sebagai media ekstrakurikuler Jurnalistik MTs Negeri Majenang. Diterbitkan oleh Eskur Jurnalistik dengan memuat berbagai karya siswa dan guru.

ASYIK MEMBACA

Para siswa asyik membaca Bulletin IQRO. Melalui membaca buletin diharapkan akan tumbuh kebiasaan membaca dan menulis siswa untuk menyalurkan potensi, bakat dan kemampuan siswa di bidang penulisan

PENGURUS MADING SISWA

Para siswa yang aktif sebagai pengurus Majalah Dinding (Mading) dan sekaligus sebagai peserta Eskur Jurnalistik MTs Negeri Majenang

MADING SISWA

Majalah Dinding (Mading) sebagai sarana aktualisasi dalam pengembangan karya tulis. Mading terbit setiap bulan sekali dengan karya yang meiputi cerpen, puisi, pantun, cerita pengalaman, iptek dan lainnya.

Menumbuhkan aktivitas membaca

Membaca dijadikan sebagai kebutuhan. Mading sebagai sarana untuk mengembangkan dan menumbuhkan minat baca. Siswa diharapkan memiliki wawasan yang luas

Monday, April 16, 2012

Alam

Karya: Ulfah Meita
Kelas IX E MTs Negeri Majenang, Kabupaten Cilacap


Allah menciptakan alam
dengan penuh kasih sayang
dan keindahan
dengan berbagai variasi
makhluk hidup didalamnya

dapatkah kita bersahabat
menjaga kelestarian alam
sebagai wujud rasa syukur
pada Allah yang maha ghofur
terdapat hutan di dalam alam
sebagai paru-paru dunia
terdapat air yang mengalir
mengucur deras bagai urat nadi kehidupan
terdapat burung-burung berkicau
dengan suara-suara merdu menghiasi alam
terdapat tumbuh-tubuhan hijau
untuk menyaring udara segar
yang kita hirup sehari-hari
tetapi banyak manusia yang tak sadar
banyaknya manusia perusak
yang membuat alam ini marah
tak mau bersahabat dengan kita
hingga angin betiup kencang mengguncang alam
menembus, menusuk tulang tulang dan hati manusia
air yang diombang-ambingkan
hingga menenggelamkan daratan
inilah bentuk rasa marah alam pada kita
kapankah kita bangkit, kita  sadar
untuk melestarikan dan menjaga alam ini

Ulah si Mangki

Karya: Dwi Wahyu Baskoro
Kelas VII C MTs Negeri Majenang, Kabupaten Cilacap 

Di suatu pagi yang cerah. Tutu tupai, Beng  beruang, Gaha gagak, Mus musang dan teman baru mereka Pudo kledai sedang asyik menikmati sinar matahari. Sementara itu, si Mong sedang membereskan tempat tidurnya. Kemudian, ia bermain di depan rumah. Si Mong sedang bermain-main dengan si Gaha gagak. 
Dari kejauhan terlihat teman-temanya sedang jalan-jalan pagi. Di sebatang pohon yang besar, si Mangki sedang makan pisang dan membuang kulit pisang sembarangan.

”Mangki, jangan buang sampah sembarangan, dong!” Kata si Beng beruang.

“Biarin saja !” jawab si Mangki.
Si Mangki tidak mau di beritahu, malah ia berlari sambil melempar kulit pisang. Teman-temannya pun mengejar si Mangki yang berlari ke Rumah si Mong.

Si Mangki naik pohon dekat rumah Epan si gajah. Dia sedang menjemur pakaian dan melihat si Mangki di atas pohon.
”Hai… Mangki !”  sapa si Epan.
"Hai juga Epan (nyam-nyam)”jawab si Mangki. Lalu ia melempar kulit pisang sembarangan.
”Hai jangan buang sampah sembarangan!” kata si Epan. Tetapi seperti biasa si Mangki tidak memperhatikan nasehat si Epanu ntuk memungut kulit pisang, malah ia lari menuju tepi sungai.
Selanjutnya si Mangki melempar kulit pisang ke sungai dan tiba-tiba si Koko Buaya berkata,:

" Grrrrrr……..Mangki ...jangan buang sampah sembarangan !”

Si Koko marah pada si Mangki.Si Mangki melompat ke atas pohon dan mencibiri si Koko.

”Weeeee……..!” teman-temannya mengejar si Mangki, tetapi ia terus berlari menuju jalan yg di penuhi kulit pisang yg berserakan.

Si Mangki terus berlari,tiba-tiba….tuing gedubrag!  Si Mangki pun jatuh terpleset.

Si Mong dan si Epan membantu si Mangki bediri. "Terima kasih….., ya!"  Aku janji tidak akan buang sampah sembarangan lagi kata si Mangki.

Semua teman-temannya  pun memaafkan si Mangki dan merekapun bermain dengan ceria.